Friday, May 23, 2014

PostHeaderIcon pengarahan (actuating)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada zaman sekarang baik individu maupun organisasi masih banyak yang belum mampu untuk menerapkan managemen yang baik. Dalam sebuah managemen yang baik harus memiliki empat fungsi penting dari Planning (perencanaan), Organizing (penempatan), Actuating (pengarahan/penggerakan), dan Controlling (pengendalian). Salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik dapat mempengaruhi segala aspek managemen.
Banyak individu maupun organisasi yang tidak dapat melakukan pengarahan organisasi dengan baik. Pengarahan dalam memotivasi tiap anggotanya dan berkomunikasi antar anggota maupun mengatasi masalah yang ada di dalam organisasi.
pengetahuan tentang actuating (penggerakan/pengarahan) dikalangan para remaja zaman sekarang harus ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating pun penting untuk diketahui dan dipelajari. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan akan lebih meningkatkan pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang Actuating .

1.2.Rumusan Masalah
A.    Apa definisi dari actuating (pengarahan) ?
B.     Sebutkan fungsi dan perananactuating (pengarahan) ?
C.     Bagaimanakah cara mengaplikasikan actuating (pengarahan) ?
D.    Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan) ?
E.     Apa pentingnya actuating (pengarahan) dalam organisai ?

1.3.Tujuan dan manfaat
A.    Mengetahui definisi actuating (pengarahan)
B.     Mengetahui funsi dan peranan actuating (pengarahan)
C.     Mengetahui cara mengaplikasikan actuating (pengarahan)
D.    Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan)
E.     Mengetahui pentingnya actuating (pengarahan) dalam organisasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi Actuating (pengarahan)
Actuating (pengarahan) adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian.(organizing).
Actuating merupakan fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai tingkat terbawah, berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang diorganisasikan. Oleh karena itu diperlukan tindakan penggerakan, pengarahan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan action (tindakan).
Actuating adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk mengarahkan, menggerakan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.Pengarahan ini dapat dilakukan secara persuasif (bujukan) dan instrufi.tergantung cara mana yang paling efektif.Pengarahan disebut efektif, jika dipersiapkan dan dikerjakan dengan baik serta benar olehkaryawan yang ditugasi untuk itu.
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan actuating  tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan actuating ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
  1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
  2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
  3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
  4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
  5. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
2.2.   Fungsi dan peranan Actuating (pengarahan) dalam organisasi
Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya atau handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif melaksanakannya.Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil, artinya mobil baru dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya.Demikian juga proses manajemen baru terlaksana setelah fungsi pengarahan diterapkan.
Definisi fungsi pengarahan ini dikemukan para penulis sebagai berikut :
Ø  George R Terry
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekrjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian.
Ø  Koonz dan O’Donnel
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Fungsi Actuating merupakan usaha untuk menciptakan kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.Fungsi actuating haruslah dimulai dari diri manager dengan menunjukkan kepada staf bahwa dia memiliki tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungannya.Ia harus memiliki kemampuan kerjasama, harus bersikap obyektif.
Berikut ini adalah beberapa elemen pengarahan dalam manajemen :
1.      COORDINATING
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan  perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai .
2.      MOTIVATING
Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup maka kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal.
3.      COMMUNICATION
Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan kerjasama (teamwork) yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan.
4.      COMMANDING
Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi perusahaan.
Penggerakan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. 
Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dan tujuan , visi dan misi yang jelas dari suatu manajer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan itu sendiri, antara lain team work yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. Karena decision maker dan teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan untuk mencapai goal atau tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.
Fungsi pundamental ketiga dari fungsi manajerial adalah menggerakan orang untuk melaksanakan aktifitas organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Menggerakan jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan dinamis, sehingga membutuhkan adanya sinkronisasi. Sehingga bisa dikatakan fungsi actuating jauh lebih rumit oleh karena harus berhadapan langsung sehingga fungsi leadershif begitu kentara sekali dibutuhkan sekalipun semuanya melalui proses planning dan pengorganisasian terlebih dulu.
Premis yang begitu fenomenal diungkapkan Doghlas McGregor bahwa seorang karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif :
1.      Teori X yang menganggap :
Kebanyakan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sesedikit mungkin dan mereka umumnya menentang perubahan, Kebanyakan karyawan harus dibujuk.dipersuasi, diberikan penghargaan, diuhkum dan diawasi untuk mengubah kelakuan mereka agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Kebanyakan karyawan ingin diberikan pengarahan oleh seorang menejer formal dan dimana ada kesempatan mereka berusaha untuk menghindari tanggungjawab
2.      Teori Y menyatakan :
Kebanyakan karyawan memiliki kapasitas untuk menerima tanggungjawab dan potensi untuk pengembangan tetapi manajemen melalui tindakan-tindakannya harus membuat mereka sadar tentang sifat-sifat tersebut. Kebanyakan karyawan ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan akan pengahrgaan dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sendiri
Tujuan fungsi actuating ( penggerakan ) adalah :
  1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
  2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
  3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
  4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf
  5. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis
2.3.   Cara mengaplikasikan actuating (pengarahan)
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia bekerja dengan sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-ara pengarahan yang dilakukan dapat berupa:
1.      Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian atas berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani masa orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang pernah dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan perananya. Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain, :
a.       Tugas itu sendiri
b.      Tugas lain yang ada hubungannya
c.       Ruang lingkup tugas
d.      Tujuan dari tugas
e.       Delegasi wewenang
f.       Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
g.      Hubungan antara masing-masing tenaga kerja, Dst.
h.      Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.Jadi, perintah itu berasal dari atasan, dan ditujukan kepada para bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas ke bawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang lain yang memiliki kedudukan sejajar atau orang lain yang berada di bagian lain. Adapun perintah yang dapat berupa :
  1. Perintah umum dan khusus
Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer, kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan.Perintah umum memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus bersifat lebih mendetail.
  1. Perintah lisan dan tertulis
Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangata mempengaruhi apakan perintah harus diberikan secara tertulis atau lisan saja.Perintah tertulis memberikan kemungkinan waktu yang lebih lama untuk memahaminya, sehingga dapat menghindari adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah lisan akan lebih cepat diberikan walaupun mengandung resiko lebih besar. Biasanya perintah lisan ini hanya diberikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah.
  1. Perintah formal dan informal
    Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas/aktivitas yang telah ditetapkan dalam organisasi.Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan.
Contoh perintah informal antara lain dapat berupa kata-kata:
“apakah tidak lebih baik bilamana saudara menggunakan cara lain”.
“marilah kita mulai mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”, dan sebagainya.
Perintah formal yang banyak dipakai dibidang militer bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan perintah informal.
2.4.Faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan)
1.      Faktor – faktor penghambat fungsi penggerakan
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.
2.      Faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan
Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya :
a.       Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan menurut Harold koontz, diantaranya sebagai berikut :
(a). Memiliki  kecerdasan orang-orang yang dipimpin
(b). Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh
(c). Memiliki kelancaran dalam berbicara
(d). Matang dalam berpikir dan emosi
(e). Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin
(f). Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.
b.      Sikap dan Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya. Beberpa sikap manajer diantaranya yaitu :
(a). Sikap feudal (feudal attitude)
Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian dalam masyarakat feudal dimana sikap anggota masyarakat sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis dariad para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari masyarakat feudal.
(b). Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude).
Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak sebagai dictator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada kekuasaannya.
c.       Tatahubungan (Communication)
Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif, pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan managerial diikuti dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada beberapa macam diantaranya :
a)      Komunikasi intern
yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya.
b)      Komunikasi Ekstern
yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.
c)      Komunikasi Horizontal
yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan yang sama.
d)     Komunikasi Vertikal
yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.

d.      Perangsang (Incentive)
insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.
e.       Supervisi (Supervision)
Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung.Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.
f.       Disiplin (Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :
1.      Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).
2.      Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah).
Hal - hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan :
1.      Manajer harus bekerja lebih produktif
  1. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi
  2. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungan
  3. Manajer harus bersikap obyektif
2.5.Pentingnya actuating (pengarahan) dalam organisasi
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Actuating adalah suatu usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait dalam suatu organisasi, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar. Fungsi dan peranan actuating yakni pertama, melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication); kedua, upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian.Pengaplikasian actuating dalam organisasi adalah pengarahan dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan organisasi di wilayah kerjanya untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. 
Fungsi penggerakan dan pelaksanaan (Aktuasi) merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
v  Tujuan fungsi aktuasi, adalah:
1.       Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
2.        Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
3.       Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4.       Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf
5.        Membuat organisasi berkembang secara dinamis
v  Prinsip-prinsip dalam penggerakan staf suatu organisasi, yaitu :
1.       Efisien
2.       Komunikasi
3.       Jawaban terhadap pertanyaan 5w + 1H 4.
3.2. Saran
Demikianlah makalah yang sederhana ini kami susun semoga dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhirnya kami merasa kerendahan hati sebagai manusia yang mempunyai banyak sekali kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran bahkan yang tidak membangun sekalipun kami tunggu demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga niat baik kita diridhoi oleh Allah SWT. Amin


DAFTAR PUSTAKA


materi kuliah/Manajemen/Browsingan/Makalah Actuating _ KurniaSaputra akunian.htm

3 comments:

Yanuar G. Ramadhan said...

Teh, apa actuating harus selalu diarahkan pada karyawan? apa ada subyek lainnya yg bisa diarahkan salain karyawan?

Unknown said...

Thnks

Unknown said...

thanks min

Post a Comment

Popular Posts

About Me

My Photo
ratnairmanurakbar
View my complete profile
Chococat is a registered trademark of Sanrio Co., Ltd. ("Sanrio"), and the images are copyrighted by Sanrio.